Jumat, 22 Juli 2016

Tidak akan ada habisnya jika membahas tentang pantai di wilayah Malang. Ada banyak sekali pantai dengan keindahan yang ditawarkan, salah satunya adalah Pantai Gatra. Walaupun masih terbilang baru dikelola, namun daya tariknya mampu bersaing dengan pantai-pantai di sekitarnya.

Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 2 jam jika dari Malang ini membuat mata takjub dengan keindahan alam selama perjalanan. Pasalnya, hamparan sawah, hutan dan tebing mampu memanjakan mata dari siapapun yang melakukan perjalanan ke pantai satu ini. Pantai Gatra memiliki pintu masuk yang menjadi satu dengan Pantai Clungup dan Pantai Tiga Warna.

Sebelum menemukan pantainya, wisatawan dimanjakan dengan konservasi mangrovenya, karena dulu sebenarnya kawasan Pantai Gatra adalah hutan lebat mangrove.

Pantai Gatra juga termasuk pantai yang sangat bersih dari sampah pengunjung. Hal ini disebabkan pengelola mengutamakan penjagaan kelestarian, dan tidak mementingkan seberapa banyak pengunjung yang datang.


Untuk masuk Pantai Gatra, para wisatawan dikenakan biaya Rp 6000,00. Uang ini akan didonasikan untuk membiayai proyek kelanjutan konservasi mangrove. Tidak hanya membayar, Selanjutnya para pengunjung diwahjibkan membuat daftar barang yang dibawa oleh pengunjung yang akan berpeluang akan menjadi sampah serta mereka akan menghimbau para pengunjung agar mereka membawa kembali semua sampah yang mereka hasilkan.
 
Demikianlah referensi salah satu tempat wisata indah tersembunyi di Indonesia. Mari lestarikan alam Indonesia!

(Afwega Bagas K.P, Universitas Brawijaya: Aneka Sumber)

Berbicara soal kuliner, tidak akan ada habisnya karena kenikmatan kuliner tidak pernah lekang oleh waktu hehe. Nah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia adalah Mi. Apalagi jika ada pesona rasa pedas, pasti siapapun yang doyan pedas langsung menyerbu. Uniknya si penakut pedas juga tetap antri makanan satu ini karena ada pilihan rasa mi tanpa pedas yang tetap menggoyang lidah dengan bumbu khasnya.
Mi apa sih ?

Ini dia, Mi Jogging

Berlokasi di Kota Malang, pilihan makanan pedas, hangat dan gurih memang cocok menemani dinginnya suasana kota indah ini. Akhir-akhir ini kreasi makanan mie pedas mulai masuk ke wilayah kota Malang dengan aneka rasa yang khas di tiap kafe Mi yang tersedia. Salah satu Mi yang termasuk idola warga malang adalah Mi Jogging.

Masih teringat ketika pertama kali rela antre cukup lama degan para manusia-manusia yang benar-benar lapar kala sore itu, dan alhasil Mi Jogging akhirnya sampai di meja dengan penampilan yang sungguh menggiurkan.
source gambar: http://2.bp.blogspot.com/

Mi yang legit di lidah dipadukan dengan  bumbu gurih plus taburan daging ayam cincang, ati ayam cincang dan daun bawang. Rasa enak semakin menggelegar saat ditambah topping seperti udang, scallop dll sesuai keinginan kita. 

Tidak lupa dong pangsit lebar menyerupai mangkuk menjadi teman santap Mi Pedas yang semakin maknyus.  Untuk level pedas di Mi Jogging disebut Temperature, nah tingkatannya ada normal, nggreges, demam, menggigil sampai step! Pilihan minuman pun beraneka ragam, dari lemon tea, teh tarek, es choco taro sampai es woles. Masih banyak deh varian minuman yang bisa kamu icip.  Sebagai tips nih, jangan lupa menambah nikmatnya Mi Jogging dengan memesan Super Dimsum. Cocok banget kan perpaduan Mi Pedas dan dimsum ? Maknyuss pokoknya. 

Untuk lokasi Mi Jogging yang berada di Malang tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No.24 dan  Jl. Raya Tlogomas (Depan SPBU UMM). Terus buka jam berapa nih ? Kabar gembiranya, mi jogging buka setiap hari dari jam 10 pagi sampai 10 malam.

Sebagai penggila Mi Jogging, kadang aku makan untuk sarapan juga. Enggak bahaya tuh makan pedes? Khusus sarapan pesen aja mi angel alias yang tanpa pedes. Tetep enak kok. Cuma buat kamu yang pendekar pedes alias kuat pedes, langsung aja tantang diri kamu mencoba level STEP !


Selamat ber huh-hah ria bersama Mi Jogging.

Canna Paranita, Bachelor Bussiness Administration Universitas Brawijaya

Kamis, 21 Juli 2016



sumber gambar: http://www.agusmirkham.com/wp-content/uploads/2015/07/mudik6.jpg

Mudik merupakan tradisi Umat Muslim, khususnya di Indonesia. Mudik menjadi rutinitas menjelang hari raya. Orang Indonesia pun pada Idul Fitri lalu, melakukan aktivitas berupa mengunjungi sanak keluarga di kampung dan bersilahturahmi bahkan melakukan tradisi maaf dan memaafkan. Sebenarnya apa sih mudik itu?

Bahasa
Menurut bahasa jawa ngoko, mudik berarti ‘Mulih Dilik’ yang berarti pulang sebentar saja. Namun kemudian berkembang pikiran kebanyakan masyarakat mengaitkan dengan kata ‘Udik’ yang artinya kampong, desa, atau lokasi yang menunjukkan antonim dari kota.
Tradisi mudik sendiri  sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Dahulu para petanilah yang melakukan kegiatan ini untuk pulang kampong dan membersihkan makam para leluhur guna meminta rezeki dan keselamatan.
Tahun 1970-an, barulah berkembang tradisi mudik, dan dimulai dari Kota Jakarta. Hal ini karena kota Jakarta adalah satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat sehingga banyak terjadi urbanisasi. Para penduduk desa beranggapan bahwa Kota Jakarta akan mengubah nasib mereka. Nah, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di Kota Jakarta akan menikmati libur panjang hanya selama lebaran Idul Fitri saja.

Suasana Liburan Mudik Di Indonesia Tahun Ini
Tahun ini, arus mudik mengalami peningkatan penumpang. Dikutip dari Teropong Senayan Com, angkutan penyebrangan naik 3,54 % menjadi 3,7 juta penumpang dari tahun 2015 yakni 3,5 juta penumpang. Transportasi udara mengalami kenaikan mencapai 7,62%. Meskipun begitu, transportasi darat mengalami penurunan sekitar 2,7%. Meskipun kendaraan pribadi seperti sepeda motor naik 50%, dan mobil pribadi meningkat 4,5%.

Suasana Setelah Libur Mudik Lebaran
Jakarta kembali macet setelah mengalami kekosongan karena libur mudik lebaran. Dewi, Founder mengintipnusantara.com dan para blogger pun mengalami kemacetan total kemarin (20/7) sepulang dari liputan di bandara. Sungguh melelahkan!


(Afwega, Univversitas Brawijaya: Aneka Sumber)

Jumat, 15 Juli 2016

Pulau Pisang adalah salah satu pulau paling barat yang berada tepat di Provinsi Lampung. Pulau ini juga langsung berhadapan dengan Samudra Hindia dan saat ini merupakan satu kecamatan dalam pesisir barat di Provinsi Lampung.
 
Asal mula nama pulau pisang adalah karena bentuk pulau tersebut menyerupai pisang. Jika kamu melihat dari puncak daratan pulau Sumatra, pulau pisang akan tampak seperti bentuk pisang.

Untuk menempuh pulau pisang, kamu harus menjelajah daerah barat Provinsi Lampung. Diawali dengan perjalanan darat menuju Kota Krui dengan jarak tempuh kuranglebih 7 jam menggunakan kendaraan dari Kota Banda Lampung.
 
Dari informasi warga pulau pisang, perjalanan ini dapat melalui daerah Tembakak. Dari tembakak hanya memerlukan waktu sekitar setengah jam menggunakan perahu untuk mencapai pulau pisang. Sedangkan akses kedua yaitu melalui dermaga krui. Dari dermaga ini menggunakan perahu yang membutuhkan sekitar satu jam.
 
Pulau Pisang mempunyai karakteristik yang alami. Lautnya yang terdapat banyak lumba-lumba menjadi kelebihannya. Pulau Pisang semakin alami karna belum adanya listrik dan penginapan. Selain itu, warga di pulau tersebut bermatapencaharian nelayan dan merupakan salah satu pemasok ikan di wilayah lampung barat. Bagi yang hobi memancing, bisa bersama warga setempat ikut nelayan memancing ataupun menyewa perahunya.

(Afwega, Universitas Brawijaya: Aneka Sumber)
 

Kamis, 14 Juli 2016



           Desa Rendeng, Kecamatan Gebang, kabupaten Purworejo lahir Seorang Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani tepatnya pada tanggal 19 Juni 1922 di era kolonialisme Belanda. 
            Ahmad Yani mengenyam pendidikan formalnya di sekolah HIS lalu MULO dan selanjutnya AMS. Ahmad Yani tidak sempat menamatkan pendidikannya dikarenakan adanya milisi yang diumumkan oleh pemerintah Hindia-Belanda.
           Bapak Jenderal Ahmad Yani sebagai Pahlawan Revolusi yang meninggal di malam G30 S/PKI bersama 6 orang Jenderal TNI yang lain yang juga di culik dan di bunuh, jasadnya di kubur di lubang buaya, sungguh kejam PKI. Namun ketujuh pahlawan Revolusi jasadnya sudah dipindah dan dikebumikan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
            Untuk mengenang jasa-jasa beliau, dibangunlah sebuah museum  yang bernama museum Ahmad Yani yang terletak di sebelah rumah peninggalan ibunda Ahmad Yani yaitu Eyang Murtini  S. Wonrgsodirejo. Masyarakat Desa Rending biasa memanggil Eyang Wongso. Beliau  merupakan sosok pribadi yang ramah, murah senyum, royal dan bermasyarakat.
            Ketika Eyang Wongso masih hidup, anak-anak dan kerabat bapak Ahmad Yani sering berkunjung ke desa Rendeng seperti Bu Amelia. A. Yani, Bu Yuni A. Yani, Rudi. A. Yani dan kerabatnya yang lain. Keluarga Besar Bapak Ahmad Yani membentuk suatu Yayasan yang kantornya berpusat di daerah Tebet Jakarta Selatan. Dari Yayasan tersebut telah di bangun  SD. Negeri Ahmad Yani. Dibangun  juga sebuah masjid Ahmad Yani yang semua berlokasi di Desa Rendeng kecamatan Gebang kabupaten Purworejo.
            Pemerintah kabupaten Purworejo sangat hormat dan bersimpati atas kemurahan hati dari  Keluarga Besar Bapak jendral Ahmad yani begitu pula masyarakat desa Rendeng  selalu menyambut gembira dan penuh antusias menyambut kehadiran keluarga Besar Ahmad Yani.
            Penduduk Desa Rendeng dengan kepribadian yang ramah dan bersahaja akan menyambut gembira setiap pengunjung yang bertanya dan ingin melihat Museum Ahmad Yani. Desa Rendeng merupakan desa yang penduduknya mayoritas pegawai negeri dan sudah pensiun maka di kenal dengan sebutan kota pensiun selain bertani juga banyak pedagang. Sebuah desa yang asri dengan pemandangan alam pedesaan dan sawah-sawah membentang luas. Burung-burung berkiacau di pagi hari, dengan udara pagi yang masih segar sangat jauh dari polusi dan kemacetan. Desa Rendeng yang termasuk wilayah kabupaten Purworejo adalah desa swasembada pangan.
            Bagi pembaca yang ingin berwisata ke museum Ahmad Yani di Desa Rendeng, dapat mengarahkan jalur kendaraannya ke Wilayah Kabupaten Purworejo. Yang berslogan Purworejo BERIRAMA (Bersih, Indah, Rapi, Aman dan Nyaman).

(Indah Yuliana, Guru TK Di Tangerang)

Menusa Community

Menusa Community

NULIS BABE NEWS

Jadi Jutawan Cuma Modal Nulis
Mengintip Nusantara. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Pengunjung

Projek Kami

Sekolah Online Menusa Community

Jenis Tulisan

Email Kami

Kirimkan kritik dan saran anda ke mengintip nusantara redaksi di mengintipnusantararedaksi@gmail.com

Tim Menusa

Tim Menusa
Semua isi web ini dikelola oleh tim menusa creative management. Hubungi Menusa Creative Management sebagai media partner anda. 08992458233