Jumat, 19 Agustus 2016

Indonesia memang kaya akan budaya. Tak hanya budaya secara penampilan panggung saja, namun juga mencakup cerita-cerita yang hadir dalam masyarakat.

Termasuk pula dalam disiplin ilmu. Salah satunya yakni astronomi. Mungkin anda masih bingung membayangkan hubungan antara budaya dan astronomi. Sebetulnya mudah saja. Bagian yang dipelajari dalam astronomi diantaranya yakni bintang, bulan. Dalam rasi bintang yang ada di langit saja sudah banyak versi cerita menurut masyarakat di berbagai tempat. Misal cerita yang hadir mengenai Orion dan Scorpion, dimana jika salah satu dari keduanya nampak benderang, maka satunya meredup. Tak hanya itu, rasi-rasi bintang tersebut dahulu digunakan sebagai penanda musim dan arah.

Berawal dari sana, salah satu komunitas astronomi di Malang yakni KAPELA(Komunitas Pengamat Langit) ingin mengenalkan astronomi ke masyarakat umum. KAPELA sejatinya adalah wadah saling sharing astronomi bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Malang. Meskipun hanya terbatas dalam lingkup itu saja, namun ketika melakukan pengamatan, boleh juga diikuti oleh umum.

Komunitas berakun Instagram @kapela.um ini terbentuk atas kuatnya tekad memerjuangkan astronomi di daerah khususnya Malang. Dibentuk oleh empat mahasiswa geografi UM yakni Vika Nurul Karamah, Hendra Agus Prastyo, Sandy Ramadhani, dan Ali Rodiansyah pada Februari 2015. Nama KAPELA sebetulnya juga terinsiprasi dari Rasi Bintang Capella, bintang paling terang di Rasi Auriga. 

Lambat laun, akhirnya mereka berhasil mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa UM yang juga memiliki ketertarikan yang sama. Kini sudah ada 56 anggota aktif dalam komunitas yang berada dibawah naungan Malang Astronomy Club(MAC) ini. Tak sebatas pada jurusan Fisika dan Geografi saja, tapi anggota KAPELA berasal dari berbagai jurusan di UM. 

Gejolak aspirasi menyuarakan astronomi untuk lebih dikenalkan kepada para mahasiswa sangat kuat. Sehingga bahan bakar tersebut mendorong roket KAPELA untuk mampu melesat jauh. Dibawah kepemimpinan pemimpin ke-2, kapten Hendra Agus Prastyo, para astronot amatir KAPELA ini telah mengibarkan bendera astronomi di bumi Universitas Negeri Malang. Salah satunya yakni kegiatan sosialisi gerhana matahari 9 Maret 2016 lalu. Berbekal poster dan kacamata matahari, para pejuang langit tersebut mendatangi dan menjelaskan kepada para mahasiswa mengenai segala sesuatu tentang fenomena tersebut. 

Dengan alat-alat yang dimiliki, para punggawa KAPELA siap mengagumi keindahan langit dengan menggunakan teleskop reflector dan green laser. Pengamatan malam hari biasanya dimulai ba’da Isya’ hingga Subuh di lapangan A2 Universitas Negeri Malang. Pengamatan hanya dilakukan ketika ada event-event astronomis saja. Namun jangan khawatir, karena setiap bulan setidaknya ada lebih dari 5 event.

Penulis
Almira Sifak Fauziah Narariya
Peminat astronomi yang tak hanya berkutat dengan astronomi.
 


0 komentar:

Posting Komentar

Menusa Community

Menusa Community

NULIS BABE NEWS

Jadi Jutawan Cuma Modal Nulis
Mengintip Nusantara. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Pengunjung

Projek Kami

Sekolah Online Menusa Community

Jenis Tulisan

Email Kami

Kirimkan kritik dan saran anda ke mengintip nusantara redaksi di mengintipnusantararedaksi@gmail.com

Tim Menusa

Tim Menusa
Semua isi web ini dikelola oleh tim menusa creative management. Hubungi Menusa Creative Management sebagai media partner anda. 08992458233