“Dalam hidup, setiap manusia diberikan kelebihan dan kekurangan,
jika tidak ada keduanya maka tak akan keseimbangan atau hanya memilih
salah satunya saja. Begitu pula dengan kekayaan alam di Indonesia, ada
yang indah dan tak terlihat menarik. Hal tak menarik didasarkan karena
kurang adanya rasa bersyukur pada Sang Pencipta”
Berkunjung ke Semarang, pasti yang ada di benak kita adalah mempersiapkan diri untuk menjelajahi sudut-sudut kota Semarang mulai dari Lawang Sewu, Sampookong, Masjid Agung Jawa Tengah dan Pagoda Buddhagaya Watugong, lalu mengunjungi Semarang Atas (Kawasan Ungaran, contoh Umbul Sidomukti) yang membuat kita terkagum-kagum akan keindahan alam bumi pertiwi yang mampu membuat mata tak ingin lepas dari pandangan dan kesejukan bagi tubuh untuk istirahat sejenak di daerah tersebut.
Tak kalah menariknya ketika mengunjungi kawasan ungaran yaitu di desa promasan yang membuat kita semakin terkagum-kagum dengan kesejukan, dan kehebatan nenek moyang kita. Bulan Agustus 2014, Hayyu berserta Komunitas 1000 guru telah mengadakan Traveling dan Teaching di Desa tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam. “Bagiku, pengalaman dan cerita yang kudapat dari kegiatan tersebut adalah akan keramahtamahan warga promasan, keceriaan yang diberikan oleh adik-adik disana meskipun harus menempuh kesekolah dengan berjalan kaki, tak kalah romantisnya akan kehangatan kabut dan kesejukan alam yang dirasakan di desa tersebut” tutur Hayyu.
Desa promasan merupakan desa kecil yang mulai menjadi desa wisata yang lokasinya berada di bawah puncak Gunung Ungaran. Dari segala sisi dan penjuru seolah tak pernah habis mata ini memandang hamparan hijau yang menyelimuti Gunung Ungaran. Gunung ungaran terdapat keindahan dan kekayaan kebun teh dan kopi. Sejauh mata memandang, sungguh sangat nikmat atas kekayaan yang diberikan Sang Pencipta untuk bumi pertiwi.
Berkunjung ke Semarang, pasti yang ada di benak kita adalah mempersiapkan diri untuk menjelajahi sudut-sudut kota Semarang mulai dari Lawang Sewu, Sampookong, Masjid Agung Jawa Tengah dan Pagoda Buddhagaya Watugong, lalu mengunjungi Semarang Atas (Kawasan Ungaran, contoh Umbul Sidomukti) yang membuat kita terkagum-kagum akan keindahan alam bumi pertiwi yang mampu membuat mata tak ingin lepas dari pandangan dan kesejukan bagi tubuh untuk istirahat sejenak di daerah tersebut.
Tak kalah menariknya ketika mengunjungi kawasan ungaran yaitu di desa promasan yang membuat kita semakin terkagum-kagum dengan kesejukan, dan kehebatan nenek moyang kita. Bulan Agustus 2014, Hayyu berserta Komunitas 1000 guru telah mengadakan Traveling dan Teaching di Desa tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam. “Bagiku, pengalaman dan cerita yang kudapat dari kegiatan tersebut adalah akan keramahtamahan warga promasan, keceriaan yang diberikan oleh adik-adik disana meskipun harus menempuh kesekolah dengan berjalan kaki, tak kalah romantisnya akan kehangatan kabut dan kesejukan alam yang dirasakan di desa tersebut” tutur Hayyu.
Desa promasan merupakan desa kecil yang mulai menjadi desa wisata yang lokasinya berada di bawah puncak Gunung Ungaran. Dari segala sisi dan penjuru seolah tak pernah habis mata ini memandang hamparan hijau yang menyelimuti Gunung Ungaran. Gunung ungaran terdapat keindahan dan kekayaan kebun teh dan kopi. Sejauh mata memandang, sungguh sangat nikmat atas kekayaan yang diberikan Sang Pencipta untuk bumi pertiwi.