Minggu, 22 Januari 2017

European Union dan Euro Management Indonesia berkerja sama melakukan kegiatan workshop Beasiswa Erasmus+ di Kantor Euro Management Indonesia, Jakarta Pusat. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2017 dan dihadiri oleh Destriani Nugroho (Programme Officer_Delegation of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam), Alumni Beasiswa Erasmus+, dan Bimo Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA  (Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie, Pendiri Euro Management Indonesia).

 Workshop ini menjelaskan tentang beasiswa erasmus+ tingkat master, doktoral, journalism and media, serta exchange. Tak hanya itu, ada salah satu universitas yang melakukan promosi dan stand stand informasi dari negara-negara di eropa.Yuk raih beasiswa ke Eropa!

Untuk mengetahui beasiswa Erasmus+ : emundus.wordpress.com
Untuk mengetahui informasi studi ke Eropa: euromanagement.co.id
Penulis di Euro Management

Penulis: Dewi Sri Tunjungsari

Jumat, 20 Januari 2017

sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxWRkGZkKEi8JYv53OyfK1nweZIrJFnuX_bKnGfC1_ZLa1mFfOKmDaA69Up52qu2SlNBdnshhUW6B7opzps46xgf78V2JG6PPRm8KGBtYJtFmtrC08GeTBMYFMm5deNJbedxBetjFMvGWx/s1600/statistik-jejaring-media-sosial-2015-2016.png

Miris sekali saat membaca media sosial saat ini. Banyak yang saling menghujat dan bahkan ada pula yang saling unfriend atau block karena perbedaan pendapat. Saat ini yang sedang gencar adalah perang status dan perang share di antara kubu pro dan kontra aksi damai 4 November dan 2 Desember lalu.

Hanya menduga itu berbahaya. Asal membagi informasi tanpa menyelidiki sumber berita itu jelas atau hanya penuh hoax jauh lebih berbahaya. Fenomena ini semakin marak semenjak terjadi aksi turun ke jalanan pada 4 November atau sering disebut aksi 411, disambung dengan aksi damai yang terjadi beberapa waktu lalu pada 2 Desember. Yang menjadi masalah adalah betapa banyak pengguna medsos yang beralih menjadi ahli kritik paling hebat dan berpotensi memicu pro kontra yang lebih luas.

Kita tetap boleh menyuarakan pendapat karena kebebasan berpendapat karena sudah diatur dalam undang-undang. Namun alangkah baiknya jika sebelum membagi link berita atau menuliskan pendapat tentang hal yang sensitif seperti aksi 212 kemarin, perlu kita saring serta telaah terlebih dahulu. Jika toh ada yang tidak setuju dengan pendapat kita, jangan lantas bersikap keras sampai memaki pilihannya apalagi kalau sampai bertengkar di dunia maya lantas berlanjut dingin di dunia nyata. Betapa lucu sekali karena sebuah pandangan politik yang berbeda maka rasa toleransi serta persaudaraan bisa lenyap.

Dengan ikut menghujat dan saling share, bukannya terlihat keren, yang ada image diri kita akan turun. Facebook, twitter dan medsos lainnya adalah majalah dinding kepribadian kita yang bisa dilihat banyak orang. Hati-hati kalau tidak bijak memakai medsos, kita bisa kehilangan banyak kesempatan. Sudah banyak perusahaan yang menilai kepribadian juga dari isi beranda medsosnya. Kalau kita biasa menghujat, nyinyir dan menghina, bisa jadi kesempatan kerja kita hilang. Atau jika yang hendak berbisnis, bisa kehilangan calon kliennya.

Sebelum membagikan sebuah link berita, cek dulu validnya sumber. Jangan asal share dari link berita yang kurang berimbang. Baca semua fakta dari kedua sisi, supaya pikiran kita terbuka. Jika kita memang cenderung setuju dengan suatu pendapat, jangan menjadi terlalu fanatik sampai menganggap yang berbeda pendapat itu salah.

Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Kita selalu mendengungkan prinsip itu tetapi sekarang seolah lupa dengan maknanya. Perbedaan bukan hanya dilihat dari suku, ras dan agama, kini perbedaan itu juga menyangkut pandangan hidup serta pemikiran. Jangan bangga sudah menjadi bangsa yang demokratis jika hanya karena beda pendapat lalu persatuan kita terpecah belah.

Penulis: Reffi Dhinar, Manager Blogging
Menusa

doc. from Almira, Mengintip Nusantara


Hirup sejuk angin pagi membawa kesegaran dan semangat untuk kembali menjalani rutinitas. Ya, tepatnya rutinitas yang dijalani para relawan Ruang Sinau 3 di setiap Sabtunya. Ruang Sinau adalah salah satu project tahunan Turun Tangan Malang dalam bidang pendidikan. Tujuannya yakni untuk membantu SD di Malang dalam tenaga pendidikan, baik akademik maupun non-akademik. Menjelang akhir 2016 ini, Ruang Sinau sudah menginjak yang ketiga. Nah, kali ketiga Ruang Sinau ini dilaksanakan di SD-SMP Satu Atap Donowarih, kecamatan Karangploso, kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasinya tak jauh dari kota Malang. Jika ditempuh dengan motor dengan kecepatan rata-rata bisa menghabiskan waktu kurang dari 1 jam. Di SD-SMP Satu Atap Donowarih ini, ada dua jenjang sekolah, yaitu SD Negeri Donowarih 2 Karangploso dan SMP Negeri 2 Karangploso.

Tiga bulan di Ruang Sinau 3 kali ini dititikberatkan pada pendidikan non-akademik, tepatnya keterampilan. Harapannya, adik-adik disini bisa mengembangkan bakat dan minatnya dengan bantuan dari kakak-kakak relawan disamping pemberian pendidikan akademik oleh guru di sekolah. Ada tujuh kelas keterampilan yang disediakan di Ruang disini. Ketujuh kelas tersebut yakni menulis, menggambar, sepak bola, bola voli, paduan suara, bahasa inggris, dan menari. Para murid antusias sekali dalam belajar di setiap minggunya.

Hingga tiba saat dimana project harus diakhiri, tepatnya pada 17 Desember 2016. Kini, para murid telah memiliki percaya diri dan kemampuan yang mumpuni untuk menunjukkan bakat dan minatnya di hadapan teman, guru, dan para wali murid. Ya, di akhir program ini diadakan acara pentas seni yang juga bertepatan dengan pembagian rapor kepada wali murid.

Hiasan kertas warna-warni di gerbang sekolah dan dekorasi panggung yang apik nan meriah memberi nyawa yang lebih pada halaman sekolah yang nampak kering tersebut. Tepat pukul 10.00 WIB acara pentas seni dimulai. Layaknya acara sekolah lainnya, acara dibuka dengan sambutan kepala sekolah. Dalam sambutannya, kepala sekolah berpesan bahwa semoga adik-adik disini bisa menyerap dan memanfaatkan ilmu yang telah diajarkan oleh kakak-kakak relawan dengan baik.

Acara dilanjutkan dengan penampilan dari ketujuh kelas keterampilan di Ruang Sinau 3 ini. Penampilan pertama datang dari kelas bahasa inggris. Kali ini, kelas bahasa inggris menyuguhkan pembacaan surat berbahasa inggris yang berjudul “A Letter to Teacher”. Selanjutnya disusul oleh kelas menggambar. Kali ini kelas menggambar tidak menampilkan pagelaran pentas yang atraktif. Namun, yang ditampilkan adalah kreasi gambar dari para murid, yaitu lukisan layang-layang yang sekaligus dibawakan dengan nyanyian oleh kelas paduan suara.

Selain menyanyikan lagu layang-layang yang dikolaborasikan dengan kelas menggambar, juga disenandungkan lagu Hymne Guru, Satu Nusa Satu Bangsa, dan Ampar-Ampar Pisang. Harapannya, agar anak-anak tetap bisa menyanyikan lagu-lagu wajib nasional, lagu daerah, dan lagu anak-anak disamping sudah semakin menjalarnya lagu kekinian yang mereka sering nyanyikan. Dari kelas menulis menampilkan puisi yang dibawakan oleh dua murid kelas 2 dan 3 dengan judul “Guruku” dan dua murid kelas 2 SMP yang berjudul “Pelajaran Tata Bahasa dan Mengarang” karya Taufiq Ismail. Kelas menari mengerahkan penari-penari manis dan gemulainya untuk membawakan tarian Ongkek Manis yang memukau para penonton. Untuk kelas sepak bola, bola voli, bahasa inggris, dan menggambar seminggu sebelum pentas seni telah melakukan kompetisi. Sehingga di pentas seni kali ini hanya diumumkan siapa juaranya dan pemberian hadiah. Acara ini ditutup dengan menyanyikan lagu Laskar Pelangi bersama-sama dan juga flashmob dance gummy bear yang dipandu oleh kakak-kakak relawan bahasa inggris.

Kemeriahan tidak hanya terbatas dengan gema acara di panggung, tapi juga di salah satu sudut ruang kelas. Memang ada satu ruang yang dikhususkan untuk pameran. Didalamnya, siapapun bisa melihat rangkaian kegiatan para murid dan relawan setiap Sabtu dalam tiga tersebut. Selain itu, juga ada dongeng session yang dibawakan oleh komunitas Gendong Malang. Dalam kisahnya kali ini, pesan moral yang disampaikan yaitu adik-adik harus belajar dengan sungguh-sungguh supaya berhasil dan tidak menyontek pekerjaan teman.

Ilmu itu tidaklah instan, mari menebar benih itu sedini mungkin agar tidak terlambat untuk menikmati hasilnya. Juga sebab keterampilan akan memberi nilai lebih pada seseorang, maka mari bersama-sama menyalurkan keterampilan yang kita miliki untuk sekitar yang lebih baik. Ayo, turun tangan !
 
Penulis
Almira Sifak Fauziah Narariya
Peminat astronomi yang tak hanya berkutat dengan astronomi.



Menusa Community

Menusa Community

NULIS BABE NEWS

Jadi Jutawan Cuma Modal Nulis
Mengintip Nusantara. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Pengunjung

Projek Kami

Sekolah Online Menusa Community

Jenis Tulisan

Email Kami

Kirimkan kritik dan saran anda ke mengintip nusantara redaksi di mengintipnusantararedaksi@gmail.com

Tim Menusa

Tim Menusa
Semua isi web ini dikelola oleh tim menusa creative management. Hubungi Menusa Creative Management sebagai media partner anda. 08992458233